Disusun oleh :
Nama :
Rhaeditias Inggartika
Kelas :
1PA13
NPM :
15515863
Mata Kuliah :
Ilmu Alamiah Dasar
Dosen :
Tri Surawan
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS /JURUSAN PSIKOLOGI
2016
BAB 2
Metode Ilmiah
1.4 Metode Ilmiah
1. Pengertian
Metode Ilmiah
· Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific
method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara
sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk
hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat
tersebut diun melakukan eksperimen. Jika suatu prediksi lolos uji berkali-kali,
prediksi tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
· Secara sederhana, metode ilmiah adalah langkah kerja
yang dilakukan oleh para peneliti dalam menjawab masalah yang ada.
· Dalam buku Schaum outline, metode ilmiah atau metode
saintifik adalah langkah-langkah kerja rutin dari saintis-saintis aktif seiring
dibimbingnya mereka oleh keingintahuan untuk mempelajari keteraturan dan
hubungan di antara fenomena-fenomena yang mereka pelajari.
· Metode ilmiah atau metode saintifik merupakan penerapan
memikiran sehat setepat-tepatnya dalam penelitian dan analisis data.
· Menurut Francis Bacon, Metode ilmiah adalah
serangkaian langkah-langkah berupa melakukan identifikasi masalah, mengumpulkan
data dalam cakupan masalah yang ada, memilah data untuk mencari hubungan,
merumuskan hipotesis atau dugaan ilmiah sementara, menguji hipotesis secara
tepat dan mengonfirmasi hipotesis/dugaan ilmiah apabila terdapat temuan temuan
baru dalam eksperimen yang dilakukan. Langkah-langkah ilmiah tersebut dilakukan
secara sistematis dan berurut.
· Dari sumber lain, metode ilmiah atau method of
scientific adalah suatu cara mencari dan mengungkapkan kebenaran dengan
ciri obyektivitas. Disini kebenaran yang diperoleh secara konsepsional atau
deduktif saja tidak cukup; harus diuji secara empiris.
· Menurut sumber luar, metode ilmiah adalah proses
dimana para ilmuwan, secara kolektif dan dari waktu ke waktu, berusaha untuk
membangun sebuah representasi dunia atau jawaban dari fenomena-fenomena yang
ada secara akurat (dapat diandalkan, konsisten dan sangat obyektif).
“(The scientific method
is the process by which scientists, collectively and over time, endeavor to
construct an accurate (that is, reliable, consistent and non-arbitrary)
representation of the world)”.
Dari beberapa pengertian
diatas, saya menyimpulkan bahwa metode ilmiah merupakan langkah-langkah atau
proses keilmuan untuk mencari dan menjawab masalah yang ada.
2. Syarat Ilmu Pengetahuan
Pengetahuan dapat dikatakan ilmiah bila
pengetahuan itu memiliki empat syarat,yaitu:
1. Objektif, Artinya pengetauan itu sesuai
dengan objeknya/bukti.
2. Metodik, Artinya pengetahuan itu di peroleh
dengan menggunakan cara-cara
tertentu dan terkontrol.
3. Sistematik, Artinya pengetahuan ilmiah itu
tersusun dalam suatu
system
yang saling menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan
kesatuan
yang utuh.
4. Berlaku Umum, Artinya pengetahuan itu tidak
hanya diamati oleh beberapa
orang tetapi semua orang dengan cara eksperimentasi yang sama
akan meperoleh hasil yang sama/konsisten.
Ditinjau dari cara berpikir manusia,pada
dasarnya terdapat dua cara pokok untuk memperoleh pengetahuan yang benar,ialah:
1. Paham Rasionalisme
Rasionalisme
adalah paham atau pandangan yang senantiasa di dasarkan pada kemampuan akal
daripada emosi. Dalam menyusun pengetahuannya, kaum rasionalis mempergunakan
metode deduktif, namun terdapat masalah utama dalam rasionalisme yaitu evaluasi
terhadap kebenaran dasar-dasar pemikiran atau alas an yang digunakan dalam
penalaran deduktif.
2. Paham Empirisme
Empirisme
adalah anggapan bahwa pengetahuan di peroleh dari pengalaman langsung atau dari
indera.
3. Perbedaan Cara Memperoleh Pengetahuan yang
Tidak Ilmiah dengan yang Ilmiah
· Pengetahuan tidak ilmiah adalah ilmu yang
diperoleh dan dikembangkan secara sistematik terhadap kemampuan diri manusia
ataupun terhadap ide di dalam pikiran manusia secara deduktif dan analitik.
Misalnya, pencak silat, bela diri, kebatinan, matematika, dan sebagainya.
· Sedangkan, pengetahuan ilmiah adalah ilmu yang
diperoleh dan dikembangkan dengan mengolah atau memikirkan realita yang berasal
dari luar diri manusia secara ilmiah, yakni dengan menerapkan metode ilmiah. Misalnya,
kumpulan pengetahuan mengenai suatu hal tertentu (objek/lapangan) yang
merupakan kesatuan yang sistematis dan memberikan penjelasan yang sistematis
dan memberikan penjelasan yang sistematis yang dapat dipertanggung jawabkan
dengan menunjukan sebab-sebab hal/kejadian itu. Oleh karena itu cara memperoleh
pengetahuan dan cara memperoleh pengetahuan ilmiah atau sains sudah jelas
berbeda.
4. Langkah-langkah Operasional Metode Ilmiah
Salah satu syarat ilmu pengetahuan ialah bahwa
materi pengetahuan itu harus diperoleh melalui metode ilmiah. Ini berarti bahwa
cara memperoleh pengetahuan itu menentukan apakah pengetahuan itu termasuk
ilmiah atau tidak. Metode ilmiah tentu saja harus menjamin akan menghasilkan
pengetahuan yang ilmiah, yaitu yang bercirikan objektivitas, konsisten, dan
sistematik.
Langkah-langkah operasionalnya
adalah sebagai berikut :
1. Perumusan masalah
Mernyataan apa, mengapa, ataupun bagaimana
tentang objek yang diteliti. Masalah ini harus jelas batas-batasnya serta
dikenal faktor-faktor yang mempengaruhinya.
2. Penyusunan hipotesis
Hipotesis adalah suatu pernyataan yang
menunjukkan kemungkinan-kemungkinan jawaban untuk memecahkan masalah yang telah
ditetapkan. Hipotesis juga dapat dipandang sebagai jawaban sementara dari
permasalahan yang harus diuji kebenarannya
dalam suatu observasi atau eksperimentasi.
3. Pengujian hipotesis
Mengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan
hipotesis yang telah diajukan untuk dapat memperlihatkan apakah terdapat
fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut atau tidak. Fakta-fakta ini dapat
diperoleh melalui pengamatan langsung dengan mata atau melalui teleskop atau
dapat juga melalui uji coba atau eksperimentasi.
4. Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan ini didasarkan atas
penilaian melalui analisis dari fakta-fakta (data), untuk melihat apakah
hipotesis yang diajukan itu diterima atau tidak. Hipotesis itu dapat diterima
bila fakta-fakta yang terkumpul itu mendukung pernyataan hipotesis. Hipotesis
yang diterima merupakan suatu pengetahuan yang kebenarannya telah diuji secara
ilmiah, dan merupakan bagian dari ilmu pengetahuan.
Keseluruhan langkah tersebut di atas harus ditempuh melalui urutan yang
teratur, di mana langkah yang satu merupakan landasan bagi langkah berikutnya.
Dari keterangan-keterangan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu
pengetahuan merupakan pengetahuan yang disusun secara sistematis, berlaku umum
dan kebenarannya telah diuji secara empiris.
5. Keunggulan dan Keterbatasan Serta Peranan
Metode Ilmiah
a. Keunggulan Metode Ilmiah
o
Mencintai
kebenaran yang objektif, bersikap adil, dan semua akan menjurus ke arah hidup
yang bahagia.
o
Menyadari
kebenaran itu tidak absolut, hal ini dapat menjurus ke arah mencari kebenaran
itu terus menerus.
o
Orang
tidak percaya pada tahayul, astrologi maupun untung-untungan.
o
Membimbing
untuk ingin tahu lebih banyak.
o
Membimbing
untuk tidak berpikir secara prasangka.
o
Menerima
pendapat orang lain atau bersikap toleran.
o
Membimbing
untuk selalu bersikap optimis, teliti dan berani membuat suatu pernyataan
yang menurut keyakinan ilmiah kita
adalah benar.
b. Keterbatasan Metode Ilmiah
o
Metode
ilmiah tidak mungkin menjangkau objek yang bersifat inmateri (gaib) karena
tidak ada wujud dan ukuran yang jelas.
o
Terlalu
bergantung pada objek yang ada.
o
Metode
ilmiah akan berubah jika objek yang diamati berubah
o
Kurang
valid, karena tidak semua hasil akan bisa diterapkan untuk daerah lain
o
Membutuhkan
waktu penelitian yang lama, karena dilakukan secara berulang
o
Membutuhkan
biaya karena setiap penelitian memerlukan alat bantu
c. Peranan Metode Ilmiah
o
Untuk
memberikan penjelasan logis dalam ilmu empiris
o
Sebagai
landasan dalam melakukan suatu penelitian ilmiah
o
Memberikan
bukti yang konkrit terhadap suatu ilmu pengetahuan
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar